Din Syamsuddin Resmi Jadi Ketua Umum MUI sebagai ketua umum baru. Din menggantikan Sahal Mahfudz yang meninggal dunia pada Jumat 24 Januari 2014. Keputusan penggantian ditetapkan pada rapat pimpinan MUI yang diselenggarakan pada Selasa 18 Februari 2014. Hasil ini akan diplenokan dan dibuat keputusan rapat secepatnya. Namun ketua umum baru berlaku secara definitif per Selasa 18 Februari 2014
Din Syamsuddin (lahir di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 31 Agustus 1958; umur 56 tahun), adalah seorang politisi yang saat ini menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010. Istrinya bernama Fira Beranata, dan memiliki 3 orang anak. Ia diamanati untuk menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat menggantikan Dr (HC). KH. Sahal Mahfudz yang meninggal dunia pada Jumat 24 Januari 2014.
Din Syamsuddin menempuh pendidikan mulai dari:[2]
Pondok Modern Darussalam Gontor Jawa Timur (1975)
IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Sarjana Muda, Fakultas Ushuluddin (BA, 1980)
IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Fakultas Ushuluddin Jurusan Perbandingan Agama (Drs, 1980)
University of California, Los Angeles (UCLA) di Amerika Serikat, Interdepartmental Programme in Islamic Studies (MA, 1988)
University of California, Los Angeles (UCLA) di Amerika Serikat, Interdepartmental Programme in Islamic Studies (Ph.D, 1991).
Berikut karier yang diikuti oleh Din Syamsuddin:[3]
Ketua Umum PP Muhammadiyah (2005-sekarang)
Chairman of Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations/ CDCC (2007 - sekarang)
Member, Strategic Alliance Russia based Islamic World (2006 - sekarang)
Member, UK-Indonesia Islamic advisory Group (2006 - sekarang)
Chairman, World Peace Forum/ WPF (2006 – sekarang)
Honorary President, World Conference on Religions for Peace/ WCRP, based in New York (2006 - sekarang)
Wakil Ketua Umum MUI Pusat (2005-2010)
Wakil Ketua Dewan Penasihat ICMI Pusat (2005-2010)
Vice Secretary General, World Islamic People's Leadership, based in Tripoli (2005 - sekarang)
Member, World Council of World Islamic Call Society, based in Tripoli (2005 - sekarang)
President, Asian Committee on Religions for Peace/ ACRP, based in Tokyo (2004 - sekarang)
Ketua, Indonesian Committee on Religions for Peace/ IComRP (2000 - sekarang)
Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI, 2000-2005)
Wakil Ketua PP Muhammadiyah (2000-2005)
Wakil Ketua Fraksi Karya Pembangunan MPR-RI (1999)
Wakil Sekjen DPP Golkar (1998-2000)
Wakil Sekretaris Fraksi Karya Pembangunan MPR-RI (1998)
Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, DEPNAKER RI (1998-2000)
Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan DPP Golkar (1993-1998)
Anggota Dewan Riset Nasional (1993 – 1998)
Sekretaris Dewan Penasihat ICMI Pusat (1990-1995)
Wakil Ketua Mejelis Pemuda Indonesia (1990 - 1993)
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (1989-1993)
Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM, 1985)
Dosen/ Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1982 - sekarang)
Dosen di berbagai Perguruan Tinggi (UMJ, UHAMKA, UI, 1982 - 2000)
Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, IAIN Jakarta (1980 - 1982)
Ketua IPNU Cabang Sumbawa (1970 - 1972).
Sebagai ketua PP Muhammadiyah, ia seringkali diundang untuk menghadiri berbagai macam konferensi tingkat internasional berkenaan dengan masalah hubungan antara umat beragama dan perdamaian. Baru-baru ini, misalnya, ia diundang ke Vatican untuk memberikan ceramah umum tentang terorisme dalam konteks politik dan idiologi. Ia memandang bahwa terorisme lebih relevan bila dikaitkan dengan isu politik dibandingkan dengan isu idiologi. Sejalan dengan itu, ia juga tidak senang bila sebagian kelompok umat Islam menggunakan label Islam dalam melakukan aksi-aksi terorisme mereka. Menurutnya, aksi-aksi terorisme yang mengatasnamakan Islam justru sangat merugikan umat Islam baik pada tingkat internal umat Islam maupun pada skala global.
Din Syamsuddin dipandang sebagai sosok pemimpin umat Islam bukan hanya karena dia Ketua Umum Muhammadiyah, tetapi lebih dari itu karena kemampuannya untuk melakukan dialog dengan seluruh elemen umat beragama baik antar sesama umat Islam, maupun dengan umat beragama lainnya.
Din Syamsuddin merupakan salah-satu penumpang dalam Garuda Indonesia Penerbangan 200, ia mengalami luka ringan dalam penerbangan yang menewaskan 21 orang tersebut.
0 Response to "Profil dan Biografi Prof. Dr. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin"
Posting Komentar