Ir. Harianto,Dipl.HE







 1. Direktur Utama : Ir. Harianto,Dipl.HE
 2. Direktur Teknik : Raymond Valiant Ruritan,ST.,MT
 3. Direktur Pengelolaan : Ir. Syamsul Bachri,Dipl.Ph
 4. Direktur Pengembangan : Ir. Alfan Rianto, M.Tech
 5. Direktur Adm & Keuangan : Drs. Didih Hernawan,MM

DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JASA TIRTA I

DEWAN PENGAWAS


 1. Ketua  Ir. Graita Sutadi, M.Sc
 2. Anggota  Yoke C. Katon
 3. Anggota  Drs. Sriyadhi,MM
 4. Anggota  Dr. Mulyanto,M.Eng
 5.Anggota  Ir. Supa'ad,M.Si


“Lama meniti karir di Perum Jasa Tirta 1, membuat Harianto tahu persis anatomi perusahaan, dan bagaimana cara menjalankannya. Peran karyawan dimaksimalkan bukan hanya untuk menjalankan tugas, tetapi juga sebagai pemberi masukan. Bergabung dengan Perum Jasa 1 Tirta sejak 1990, memberikan nilai tambah tersendiri bagi Harianto. Ketika dipercaya menjadi direktur utama pada 22 November 2012, pria kelahiran Lumajang, 1953 ini, tidak begitu sulit merumuskan langkah yang akan dilakukan, untuk mengembangkan perusahaan. Terlebih, sebelumnya, Harianto menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Teknik. Saya tahu banyak soal luar dalam perusahaan, sehingga bisa lebih mudah mengetahui kebutuhan untuk pengembangannya, “ ujar Harianto, “Tentu saja saya juga berdiskusi dengan jajaran manajemen, bahkan karyawan melalui Ikajati.” Suami Agustin Kusumaningsih ini, memang bukan tipe one man show, dalam memimpin perusahaan. Di sela-sela kesibukannya berkarir di Perum Jasa Tirta 1, Harianto juga aktif di tiga organisasi profesi, yaitu Persatuan Insinyur Indonesia, Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNIBB), dan Himpunan Ahlik Teknik Hidraulik (HATHI) Cabang Malang. Keterlibatan di organisasi profesi itu, tentu saja bisa memperluas jaringan dan wawasan. Dengan posisinya sebagai orang nomor satu di manajemen, Harianto bertekad mengabdikan seluruh tenaga pikiran dan waktunya, untuk membawa Perum Jasa Tirta 1, menjadi BUMN pengelola sumberdaya air kelas dunia.” PERUM JASA TITRA 1 masuk dalam daftar sebagai BUMN dengan kinerja keuangan terbaik pada 2012 dan 2013. Fakta itu sudah bisa menggambarkan ke­piawaian Harianto, dalam menjalankan BUMN pe- ngelola sumberdaya air ini. “Kami bekerja dengan visi men­jadi BUMN pengelola sumber daya air kelas dunia, pada 2025,” tegas Harianto, yang mulai menjalankan tugas sebagai Direktur Utama Perum Jasa Tirta 1, November 2012. Selama ini, Perum Jasa Tirta berkutat dengan kegiatan utama menjaga sustainability sumberdaya air, yang berada di sungai dan waduk. Sekarang, BUMN yang berbasis di Malang, Jawa Timur itu, sedang bersiap melakukan langkah ekspansi, yaitu mengelola sumberdaya air mulai dari awan. “Kami sedang mengupayakan mendapatkan air dari hujan buatan,” ungkap Harianto. Langkah tersebut, sudah diayunkan pada Mei 2013 ke­marin, bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC). “Kami mendapatkan return of investment yang bagus, sampai dua kali lipat,” kata Harianto. Harianto sangat hati-hati dalam melakukan langkah investasi baru, karena bisnis Jasa Tirta 1, hanya dalam pengelolaan air. Tidak seperti Jasa Tirta 2 Jatiluhur, yang pu­nya pembangkit listrik. Langkah lain yang siap diayunkan adalah, mengelola sumberdaya air di wilayah Sungai Asahan, Sumatera Utara. Saat ini, Perum Jasa Tirta 1, mengelola sumberdaya air di wilayah Kali Brantas dan wilayah sungai Bengawan Solo. Harianto tidak mau mengklaim, pencapaian kinerja Pe­rum Jasa Tirta 1 sekarang ini, adalah karena peran besarnya sebagai orang nomor satu di jajaran direksi. “Ini hasil kerja keras seluruh karyawan. Tanpa mereka, kami bukan apa-apa,” ucapnya. Ini bukan pengakuan basa-basi. Harianto memang menjalankan perusahaan, dengan mengoptimal­kan peran karyawan. Mereka tidak hanya didorong untuk senantiasa bekerja secara maksimal dalam menjalankan tugasnya masing-masing sesuai job description, tetapi juga kerap dimintai masukannya, baik untuk pengembangan pe­rusahaan maupun yang khusus terkait dengan pelaksanaan hubungan industrial. Masukan dari karyawan, biasanya disampaikan melalui Ikatan Karyawan Jasa Tirta 1 (Ikajati), sebagai serikat pekerja yang menghimpun seluruh karyawan. “Pintu saya selalu ter­buka, untuk masukan dari Ikajati,” ungkap Harianto, meng­gambarkan sikap terbuka manajemen terhadap karyawan. Bagi Harianto, bahkan tuntutan karyawan pun, tidak pernah dipandang sebagai tuntutan yang memberatkan perusahaan. “Saya malah mengangapnya sebagai tujuan bersama, yang harus didialogkan,” ujarnya, “Karena hal ini terkait dengan penciptaan hubungan industrial, yang ingin kita ciptakan bersama di perusahaan.” Harianto bisa lebih mudah memahami aspirasi karyawan Jasa Tirta 1, boleh jadi, karena ia lama meniti karir di BUMN ini. “Saya mulai berkarir di sini sejak 1990. Jadi, selain mengetahui anatomi perusahaan dan kebutuhan pengem­bangannya, saya juga bisa paham soal aspirasi karyawan,” akunya. Agar dukungan karyawan bisa optimal, Harianto menganggap penting upaya perusahaan untuk selalu mening­katkan kompetensi seluruh karyawannya. Untuk itu, Jasa Tirta 1 mempunyai program rutin training karyawan, serta kesempatan untuk meningkatkan jenjang pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Untuk meningkatkan kemampuan team work, semua karyawan diwajibkan mengikuti kegiatan outbond, yang sekaligus berfungsi sebagai salah satu media komunikasi internal antara pejabat dan pegawai, serta refreshing. Dalam pengelolaan sumberdaya manusia, Jasa Tirta 1 memiliki perangkat antara lain, standar kompetensi jabatan struktural dan fungsional, pedoman jenjang karir, sistem penggajian, serta Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang ditan­datangani perusahaan dengan serikat pekerja

0 Response to "Ir. Harianto,Dipl.HE "

Posting Komentar